Daftar Blog Saya

Label

Jumat, 05 Juni 2015

Kekerasan Seksual

 Definisi Kekerasan Seksual :

Pritchard (2004) mendefinisikan kekerasan seksual pada anak sebagi berikut, menyentuh alat kelamin anak, memaksa anak untuk melihat atau menyentuh atau dimanipulasi secara seksual, berusaha mendapat penetrasi dari genital atau anal, sindiran seksual atau ancaman seksual, menunjukkan atau membuat pornografi.
Menurut Kellog (dalam Memoli, 2008) pelecehan seksual adalah jenis lain dari aktivitas seksual yang dilakukan oleh satu orang (pelaku) tanpa persetujuan dari yang lain (korban) misalnya, tindakan tidak senonoh yang dilakukan oleh orang dewasa kepada anak – anak.
Kekerasan seksual pada anak menurut Minet (2005) adalah bagian dari kekerasan fisik terhadap anak. Pelaku dapat saja dilakukan oleh orang dewasa atau orang yang lebih besar dari korban, biasanya oleh ayah kandung (maupun ayah angkat), paman, kakek, saudara laki-laki yang lebih besar maupun tetangga.
Dari definisi Kekerasan seksual diatas, dapat ditarik kesimpulan merupakan salah satu praktek kekerasan seksual yang dilakukan terhadap anak dibawah umur yang dinilai menyimpang dari nilai-nilai agama serta melanggar hukum.

 Karakteristik Kekerasan Seksual :

Menurut Kinnear (2007) karakteristik kekerasan seksual ada 5 yaitu :
a.       Tidak adanya pengertian
Anak-anak tidak mengerti mengenai pelecehan seksual karena mereka belum mampu memahami sepenuhnya apa yang sedang diusulkan kepada mereka dan mereka tidak dapat untuk menolak hubungan seksual dengan kemampuan fisik mereka yang kecil.
b.      Eksploitasi
Anak-anak dimanipulasi atau dipaksa berperilaku seksual oleh orang dewasa yang lebih kuat dan lebih pandai.
c.       Ambivalensi
Anak-anak sering merasa ambivalen tentang apa yang terjadi kepada mereka, mereka tidak memahami apa itu berhubungan seksual, tetapi mungkin mereka menikmati setiap imbalan atau hak - hak istimewa mereka mungkin terima.
d.      Paksaan
Merupakan  karakteristik lain dari pelecehan seksual anak yang selalu hadir, bahkan jika itu bukan fisik. Biasanya definisi mengandung unsur kekuasaan atau kekuatan. "Dipaksa, ditipu, atau dipaksa berilaku seksual antara orang muda dengan orang yang lebih tua" Conte (dalam Kinnear,2007)
e.       Kerahasiaan
Pelaku meyakinkan anak bahwa ia tidak seharusnya memberitahu orang lain tentang pelecehannya, caranya adalah dengan diancam, dipaksa, disuap, dan diintimidasi.

Bentuk-bentuk Kekerasan Seksual :

Bentuk-bentuk pelecehan seksual menurut Cameron (2000) adalah sebagai berikut :
a.      Noncontact Sexual Abuse
Voyeurisme dan berbicara seksual adalah dua kontak penganiayaan seksual utama non kontak yang dapat diarahkan terhadap anak. Voyeurisme adalah perkosaan secara visual. Mata bisa melihat pada wajah yang mereka kasihi dan membayangkan hal yang tidak senonoh. Pembicaraan seksual secara langsung pada anak juga dapat membuatnya merasa dilecehkan.
b.      Contact Abuse
Pelaku mencium, menyentuh, membelai korban dengan alasan membuat mereka akan merasa lebih baik tentang tubuh mereka dan tentang diri mereka sendiri.
c.       Contact Without Penetration
Melakukan pelecehan sexual tanpa penetrasi. Contoh seperti, menjilat wajah dan menggosokkan kemaluan.
d.      Penetration
Pelaku memasukkan alat kelaminnya kedalam kemaluan korban.

Faktor-faktor Kekerasan Seksual :

Faktor mengapa anak-anak menjadi target kekerasan seksual menurut Magdalena (2010) adalah :
a.       Lemah secara fisik
Pada kisaran 3 – 16 tahun dianggap sebagi sasaran empuk karena secara fisik mereka masih lemah, sulit melawan dengan tenaga yang ala kadarnya.
b.      Lemah secara mental
Anak-anak dan remaja cenderung memiliki kepribadian labil hingga mentalnya lemah. Cukup ditakut-takuti diancam akan dibunuh, atau diperlihatkan pisau dan benda tajam lainnya, mereka sudah jatuh mentalnya.
c.       Mudah dibohongi
Tanpa ancaman cukup dengan bujukan atau rayuan seorang anak atau remaja sudah rela diapa-apakan semaunya oleh pelaku.

Dampak Kekerasan Seksual :

Menurut Suparno (2007) dampak kekerasan seksual pada anak-anak sangat berat, dapat menghancurkan kehidupan anak tersebut dikemudian hari. Berikut beberapa akibat kekeresan seksual :

a.       Dampak Psikologis
Anak menjadi rendah diri, merasa bersalah dan malu, hatinya bingung, ketakutan dan  menjadi stress. Mudah menarik diri dari segala kegiatan, belajarnya menjadi tidak teratur, dan mereka dapat bunuh diri.
b.      Dampak Interpersonal
Mudah menjadi orang yang berontak, keras, tergantung, agresif, dan suka melanggar aturan atau batas.
c.       Dampak Pendidikan
Sulit konsentrasi dalam belajar, mudah gagal dan drop out, tidak ada semangat sekolah.
d.      Dampak Tingkah laku
Menjadi tidak teratur dalam makan, ketakutan diwaktu malam, suka melarikan diri dari rumah, dapat menjadi pelaku pelecehan, impulsive, merusak dirinya sendiri.
e.       Dampak Seksual
Dapat terobsesi seks, mastrubasi berlebihan, orientasi seksual kacau, pelacuran, melakukan pelecehan pada yang lain, atau malah takut seks.
f.       Dampak Sosial
Anak menjadi lebih pendiam dan tertutup, sulit mempercayai orang lain dan kegiatan bersosialisasinya menjadi lebih sedikit
g.      Dampak Emosional
Anak menjadi depresi bahkan di beberapa kasus sampai dengan bunuh diri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Maaf jika masih ancur karena blog ini di buat apa adanya