I. Definisi Kesepian
Peplau dan Perlman (dalam Taylor, Peplau & Sears, 2005) mengartikan kesepian sebagai ketidak nyamanan subjektif yang dirasakan bila hubungan-hubungan sosial yang dimiliki tidak memiliki arti penting,
Baron dan Byrne (dalam Rahayu, 2011) mengemukakan bahwa kesepian merupakan keadaan emosional yang berasal dari keinginan untuk memiliki hubungan interpersonal yang dekat, tetapi tidak bisa mendapatkannya.
Bruno (dalam Rahayu, 2011) mengatakan, kesepian lebih dari sekedar kata. Kesepian adalah suatu pengalaman personal yang sangat menekan. Hidup dalam kesepian sama halnya hidup dipadang gurun yang gersang, dimana kita haus secara emosional dan psikologis.
Weiss (dalam Rahayu, 2011) mengatakan bahwa kesepian tidak disebabkan karena sendiri, tetapi dikarenakan tidak memiliki seseorang yang berarti dalam suatu hubungan. Kesepian nampak sebagai respon dari ketidakhadiran suatu hubungan.
II. Karakteristik Kesepian
Salah satu atau beberapa keadaan mental dan emosional yang berhubungan dengan kesepian yaitu (Bruno, dalam Rahayu, 2011) :
a. Isolasi
Isolasi adalah keadaan dimana seseorang merasa terasing dari tujuan-tujuannya dan nilai-nilai dominan dalam masyarakat.
b. Penolakan
Penolakan adalah suatu keadaan dimana seseorang tidak dapat diterima, diusir, atau dihalau oleh lingkungannya.
c. Merasa disalah mengerti
Ini merupakan suatu keadaan dimana seseorang seakan-akan dirinya disalahkan dan tidak berguna.
d. Tidak mempunyai sahabat
Tidak mempunyai sahabat diibaratkan tidak ada seseorang yang berada disampingnya, tidak ada hubungan, tidak dapat berbagi.
e. Bosan
Bosan merupakan suatu perasaan dimana seseorang merasa jenuh, tidak menyenangkan, tidak menarik, merasa lemah
f. Merasa tidak dicintai
Merasa tidak dicintai adalah suatu keadaan dimana sesorang tidak mendapatkan kasih sayang, tidak diperlakukan secara lembut dan tidak dihormati.
g. Malas membuka diri
Malas membuka diri adalah suatu keadaan dimana seseorang malas menjalin keakraban, takut terluka, senantiasa merasa cemas dan takut, jangan-jangan orang lain akan melukainya.
h. Gelisah
Gelisah adalah sautu keadaan dimana seseorang merasa resah, tidak nyaman dan tentram didalam hati atau merasa selalu khawatir, tidak senang, dan perasaan galau dilAnda cemas.
III. Jenis-jenis Kesepian
Weiss (dalam Rahayu, 2011) mengemukkakan bahwa di dalam perasaan kesepian terdapat dua komponen yaitu kesepian emosional (emotional loneliness) dan kesepian sosial (social loneliness) yaitu:
a. Kesepian Emosional (Emotional Loneliness)
Merupakan kesepian yang diakibatkan oleh tidak adanya ikatan yang dekat atau intim (intimate attachment) dengan seseorang sehingga tidak dapat bergantung kepada siapapun.
b. Kesepian Sosial (Social Loneliness)
Merupakan kesepian yang diakibatkan oleh tidak adanya teman, saudara atau orang lain dari jaringan sosial dimana aktivitas-aktivitas dan kepentingan-kepentingan bisa saling dibagi dan adanya suatu penolakan dari lingkungan sosial.
Shaver, Furman & Buhrmeister (dalam Rahayu, 2011), mengemukakan ada dua jenis tipe kesepian yang lain berdasarkan sifat kemenetapannya, yaitu :
a. Kesepian yang disebabkan oleh sifat (trait loneliness)
Merupakan kesepian yang cenderung menetap (stable pattern), sedikit berubah, dan biasanya dialami oleh orang yang memiliki harga diri (self esteem) yang rendah, dan sedikit memiliki interaksi sosial yang berarti.
b. Kesepian yang disebabkan oleh keadaan tertentu (state loneliness)
Merupakan kesepian yang bersifat temporer, biasanya disebabkan oleh pengalaman-pengalaman dramatis dalam kehidupan seseorang.
IV. Faktor Penyebab Kesepian
Menurut Brehm (dalam Rahayu, 2011) ada empat hal yang menyebabkan seseorang mengalami kesepian, yaitu :
a. Ketidakadan kekuatan dalam hubungan yang dimiliki seseorang
Hubungan seseorang yang tidak adekuat akan menyebabkan seseorang merasa tidak puas akan hubungan yang dimiliki. Ada banyak alasan seseorang merasa tidak puas dengan hubungan (relationship) yang tidak adekuat. Rubeinstein dan Shaver (dalam Rahayu, 2011) menyimpulkan beberapa alasan yang banyak dikemukakan oleh orang yang kesepian sebagai berikut :
i. Being untouched : tidak memiliki pasangan, tidak memiliki partner seksual, berpisah dengan pasangannya atau pacarnya.
ii. Alienation : merasa berbeda, merasa tidak dimengerti, tidak dibutuhkan dan tidak memiliki teman dekat.
iii. Being alone : ulang kerumah tanpa ada yang menyambut, selalu sendiri.
iv. Forced isolation : dikurung dalam rumah, dirawat inap dirumah sakit, tidak bisa kemana-mana.
v. Dislocation : jauh dari rumah (merantau), memulai pekerjaan atau sekolah baru, sering pindah rumah, sering melakukan perjalanan.
b. Terjadi perubahan terhadap apa yang diinginkan seseorang dari suatu hubungan
Menurut Brehm (dalam Rahayu, 2011) kesepian juga dapat muncul karena terjadi perubahan terhadap apa yang diinginkan seseorang dari suatu hubungan. Pada saat tertentu hubungan sosial yang dimiliki seseorang cukup memuaskan, sehingga orang tersebut tidak mengalami kesepian. Tetapi disaat lain hubungan tersebut tidak lagi memuaskan, karena orang itu telah merubah apa yang diinginkannya dari hubungan tersebut.
Menurut Peplau (dalam Rahayu, 2011) perubahan itu dapat muncul dari beberapa sumber, yaitu :
i. Perubahan mood seseorang. Jenis hubungan yang diinginkan seseorang ketika sedang senang akan berbeda dengan jenis hubungan yang diinginkan ketika sedang sedih. Bagi beberapa orang cenderung membutuhkan orangtuanya ketika sedang senang, dan cenderung membutuhkan teman-temannya bila sedang sedih.
ii. Usia. Seiring dengan bertambahnya usia, perkembangan seseorang membawa berbagai perubahan yang akan mempengaruhi harapan atau keinginan orang itu (desire) terhadap suatu hubungan. Jenis persahabatan yang cukup memuaskan ketika seseorang berusia 15 tahun mungkin tidak lagi memuaskan ketika orang tersebut berusia 25 tahun.
iii. Perubahan situasi. Banyak orang yang tidak mau menjalin hubungan emosional yang dekat dengan orang lain ketika mereka sedang membina karir. Namun, ketika karir sudah mapan orang tersebut akan dihadapkan pada kebutuhan yang besar akan suatu hubungan yang memiliki komitmen secara emosional.
Menurut Brehm (dalam Rahayu, 2011) pemikiran, harapan dan keinginan seseorang terhadap hubungan yang dimiliki dapat berubah. Jika hubungan yang dimiliki seseorang tidak ikut berubah sesuai dengan pemikiran, harapan dan keinginannya maka orang tersebut akan mengalami kesepian.
c. Self-Esteem dan Causal Attribution
Kesepian berhubungan dengan self-esteem yang rendah. Orang yang memiliki self-esteem yang rendah cenderung merasa tidak nyaman pada situasi yang berisiko secara sosial (misalnya berbiacara didepan umum dan berada dikerumunan orang yang tidak dikenal).
Menurut Peplau (dalam Rahayu, 2011) bagaimana seseorang mengatribusikan penyebab kesepian (causal attribution) dapat membuat kesepian tersebut semakin kuat (intens) dan menetap. Orang yang percaya bahwa kesepian yang dialaminya berasal/disebabkan oleh dirinya sendiri akan membuat kesepian yang dialaminya semakin kuat dan cenderung menetap. Atribusi internal seperti ini akan membuat orang tersebut mengalami depresi, menghambat orang tersebut untuk bertemu dengan orang lain dan menghambat orang tersebut untuk menjalin hubungan dengan orang lain. Hal ini akan membuat kesepian orang tersebut semakin meningkat.
d. Perilaku Interpersonal.
Perilaku interpersonal seseorang yang kesepian akan menyulitkan orang tersebut untuk membangun suatu hubungan dengan orang lain. Dibandingkan dengan orang yang tidak mengalami kesepian, orang yang mengalami kesepian akan menilai orang lain secara negatif, mereka tidak begitu menyukai orang lain, tidak mempercayai orang lain, menginterpretasikan tindakan dan intensi (kecenderungan untuk berperilaku) orang lain secara negatif, dan cenderung memegang sikap-sikap yang bermusuhan (hostile). Orang yang kesepian cenderung terhambat dalam keterampilan sosial, cenderung pasif bila dibandingkan dengan orang yang tidak mengalami ksesepian dan ragu-ragu dalam mengekspresikan pendapat didepan umum. Orang yang kesepian cenderung tidak responsif dan tidak sensitif secara sosial. Orang yang kesepian juga cenderung lambat dalam membangun keintiman hubungan yang dimilikinya dengan orang lain. Perilaku ini akan membatasi kesempatan orang itu untuk bersama dengan orang lain dan memiliki kontribusi terhadap pola interaksi yang tidak memuaskan (Peplau & Perlman, Saks & Krupart, dalam Rahayu, 2011).
V. Perasaan Kesepian
Rubenstein & Shaver (dalam Rahayu, 2011) menyatakan ada 4 bentuk perasaan yang dialami oleh individu yang mengalami kesepian, antara lain adalah:
a. Desperation
Individu merasakan keputusasaan dan ketidakberdayaan dalam dirinya, sehingga dapat menimbulkan keinginan untuk bunuh diri. Adapun desperation ini ditAndai dengan perasaan putus asa, tidak berdaya, takut, tidak adanya harapan, merasa dibuang, dan merasa di kecam.
b. Tertekan
Suatu keadaan dimana individu merasakan kesedihan yang mendalam ataupun dalam kondisi tertekan, sehingga bila tidak dapat mengatasi keadaan tersebut dapat mengarahkannya kedalam perasaan depresi.
c. Impatient Boredom
Individu merasakan kebosanan pada dirinya sebagai akibat yang muncul dari ketidaksabarannya terhadap diri sendiri. Impatient boredom ini ditAndai dengan merasa diri tidak menarik, benci pada diri sendiri, merasa bodoh, memalukan, dan tidak nyaman.
d. Self-Deprecation
Individu menyalahkan diri sendiri, mencela, dan mengutuk diri terhadap persitiwa atau kejadian yang dialaminya. Self-deprecation ini ditAndai dengan perasaan sedih, tertekan, kosong, terpencil, tidak memaafkan diri sendiri, melankolis, diasingkan, dan adanya keinginan untuk bersama seseorang yang spesial.
VI. Dampak Kesepian
Kesepian pada umumnya akan menimbulkan berbagai dampak pada orang yang mengalaminya, antara lain :
a. Tingkat perasaan kesepian yang mendalam akan berhubungan dengan berbagai masalah personal seperti depresi, pemakaian alkohol dan obat-obatan, penyakit fisik dan bahkan berisiko kematian
b. Kesepian disertai oleh berbagai emosi negatif, seperti depresi, kekhawatiran, ketidakpuasan, dan menyalahkan diri sendiri
c. Orang yang mengalami kesepian dapat tenggelam dalam kepasifan yang menyedihkan, menangis, tidur, minum, makan, memakai obat penenang dan menonton televisi tanpa tujuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Maaf jika masih ancur karena blog ini di buat apa adanya